Perjalanan Ivor Cutler Dari Masa ke Masa – Karya seni memang tak pernah surut dari masa ke masa selama ada minta terpendam dari sejumlah seniman. Seperti yang digambarkan oleh Ivor Cutler yang merupakan pria kelahiran Glasgow, Skotlandia. Ia dikenal sebagai humoris, guru, penulis lagu dan penyair terkenal. Dalam jenjang karirnya, Ia sempat menjadi seorang guru di AS Summerhill’s Neill dan banyak menghasilkan sejumlah prestasi membanggakan. Singkatnya Ia pun menjadi terkenal lantaran memerankan film The Beatles yang berjudul “Magical Mystery Tour” di era 1960-an.
Karir Ivor Cutler tentu sangat banyak. Tidak heran jika sejumlah musisi hingga seniman ternama dunia mengaguminya sebagai salah satu sosok yang paling bisa menciptakan karya seni paling beragam. Alunan puisinya pun sempat menghebohkan dunia. Dan di bawah ini merupakan perjalanan karir Ivor Cutler dari masa ke masa.
1934
Di awal tahun 1934, Ivor Cutler terpaksa harus hijrah ke Annan lantaran Peran Dunia ke-2. Dan pada tahun 1943, Ia pun menemukan bakat terpendamnya dan sukses menjabat sebagai navigator di Royal Air Force. Akan tetapi karirnya tidak bertahan lama lantaran Ia tidak mampu memberikan yang terbaik dan sesuai harapan. Tahun berikutnya, Ia dipindahkan ke London untuk menjadi guru seni di Inner London Education Authority. Dalam penugasannya, Ia mengajar puisi, drama, tari hingga musik untuk kalangan anak di bawah usia 12 tahun.
1950
Menjelang akhir tahun 1950, Ivor Cutler meningkatkan bakatnya sebagai penulis puisi dan lagu. Dan penampilan perdananya sukses melegenda pada tahun 1959 hingga 1963 dengan catatan mengisi acara di stasiun radio Monday Night at Home sebanyak 38 kali. Pada tahun tersebut, Ia pun menghasilkan karya seni berjudul Y’Hup EP. Dan pada saat itu, Ia mendapatkan kontrak kerja sama dengan BBC. Menariknya Ia mendapatkan tawaran main film oleh Paul McCartney untuk tampil dalam acara Magical Mystery Tour.
Pada film tersebut, Ivor Cutler memerankan seorang kondektur bus Buster Bloodvessel. Setelah sukses pada film ini, Ivor pun mulai nyaman berakting di dunia penuh drama. Karya seni keduanya muncul pada tahun 1967 yang berjudul “Ludo”. Ia bekerja sama dengan produser ternama, George Martin yang berada di bawah naungan trio Ivor Cutler seperti Trevor Tomkins, Gill Lyons dan Cutler sendiri. Namun pertunjukan tersebut hanya berfokus pada aliran musik Jazz yang lebih mengedepankan harmonium dan piano.
1970
Di awal tahun 1970-an, Neil Ardley meminta Ivor Cutler untuk tampil di A Symphony of Amaranths LP (1971). Setelah itu, seniman berbakat dunia seperti Soft Machine Robert Wyatt menunjuknya untuk bernyanyi pada 2 trek di Rock Bottom pada tahun 1974. Kesuksesan Ivor telah dilirik oleh label rekaman Wyatt Virgin Records. Dalam jenjang karirnya, Wyatt telah mengkover single milik Ivor berjudul “Go and Sit Upon the Grass”. Lagu yang berasal dari piringan hitam itu mulai mendunia sejak tahun 1981.
Baca juga : Biografi Ivor Cutler Sang Seniman Legendaris Dunia
1980
Di tahun 1980, Ivor merambat kemana – mana hingga sukses mencuri perhatian produser ternama Morgan Fisher. Pada akhirnya Rough Trade Records mampu menghasilkan 3 piringan hitam yang di antaranya adalah Privilege (1983), Prince Ivor (1986) dan Gruts (1986). Kemudian Ivor semakin merajalela di tahun 1990-an dan berpartner dengan label rekaman Oasis. Di saat itulah Ia pun menciptakan puisi dan memadukannya dengan nada. Hingga tahun 200-an, namanya pun tetap melegenda walau dirinya telah menutup usia pada 3 Maret 2006.